Pemain :
• Binaria Lumbangaol (Binka) : Teman sekelas ke-I Gracia
• Siswa Kurniawan (chiwa) : Pacar Gracia
• Citra Munthe (Cathy) : Kakak Gracia
• Edwin Sianturi (Edo) : Ayah Gracia
• Elisa Sebayang (Elsa) : Teman sekelas ke-II Gracia
• Esra Marpaung (Echy) : Teman sekelas ke-III Gracia
• Eviyanti Barus (Egi) : Dokter
• Ony Maringga (Ona) : Ibu Gracia
• Stephanie Pardede (Gracia) : Gracia
“MY LAST HOPE”
Di pagi hari yang cerah, Gracia sedang bersiap pergi ke sekolah lalu Ia
menjumpai ayahnya yang sedang sarapan. Semenjak
meninggalnya Ibu Gracia, dia hanya hidup berdua dengan ayahnya.
Gracia : (Tersenyum lebar) Pagi bapak.
Ayah : Pagi
Gracia. Ayo kita sarapan bareng.
Gracia : (Duduk disamping kakaknya) Loh, kak Cathy gak sekolah ? Kok belum
pakai seragam?
Ayah : Kakakmu katanya kurang enak badan. Jadi, dia gak sekolah.
Gracia : Hahahaha. Kasian deh kak Cathy. Aku pergi sekolah dulu ya semuanya. (
Sambil mencium
tangan orang tuanya.
Sesampainya di sekolah, Ia berjumpa dengan teman-temannya
dan Bel tanda mulai
pelajaran berbunyi. Mereka berlari dan masuk ke kelasnya masing-masing. Setelah
bel pulang berbunyi, Gracia menemui teman-temannya.
Gracia : Eh, aku pulang duluan ya. Tiba-tiba aja kepalaku pusing.
Binka : Gak apa-apa kamu pulang sendiri?
Gracia : Gak apa-apa kok.
Echy : Oh ya udah. Hati-hati ya.(sambil melambaikan tangan ke arah Gracia)
Sesampainya Gracia di rumahnya.
Gracia : Maa. ( Gracia tiba-tiba pingsan)
Cathy : (Berlari menghampiri Gracia) Yah, Gracia pingsan.
Ayah : Astaga. Ayo kita bawa ke kamarnya.
Oh ya, jangan lupa kamu siap ini telepon dr. Egi.
Cathy : Oke yah.
Beberapa saat kemudian.
dr. Egi : (mengetuk pintu) Selamat siang.
Cathy : (Membuka pintu) Selamat siang dok. Silakan masuk.
Ma, dokter Egi udah datang.
dr. Egi : Siapa yang sakit Cathy?
Cathy : Gracia dok. Tiba-tiba aja dia pingsan.
Ayah : Udah
datang ya dok. Silakan dok kita langsung saja ke kamar Gracia.
Cathy, kamu disini aja ya.
Cathy : Iya yah.
Setelah dr. Egi selesai memeriksa Gracia, dr.Egi pun keluar dari kamar Gracia.
Ayah : Jadi,
bagaimana keadaannya dok?
dr.Egi : Sampai saat ini, saya belum bisa memastikan apa penyakitnya. Tapi,
Saya kira dia hanya
kecapaian. Saya akan bawa hasil pemeriksaannya ke laboratorium. Apabila
hasilnya sudah
keluar, Saya akan langsung beri tahu.
Ayah : Oke.
Terima kasih ya dok. (sambil menyalam tangan dokter Egi)
dr.Egi : Sama-sama Bapak. Saya permisi dulu. Selamat siang.
Ayah : Selamat
siang.
Keesokan harinya.
Ayah : Pagi
Gracia. Gimana udah enakan?
Gracia : Emangnya aku kenapa?
Ayah : Semalam
kamu pingsan, tapi mungkin kamu kecapaian aja.
Sekarang, kamu mau ke sekolah?
Gracia : Iya, nanti ada ulangan. Oh ya, kak Cathy mana? Dia gak sekolah lagi?
Cathy : Enak aja. Aku sekolah kok. Yah, kami pergi dulu ya.
Ayah : Hati-hati
ya.
Setelah Cathy dan Gracia sampainya di sekolahnya, mereka berpisah ke kelasnya
masing-masing. Gracia pun sampai di kelasnya dan menemui teman-temannya.
Gracia : Pagi semuanya. Loh, Chiwa kamu kok disini?
Chiwa : Iya. Oh ya, kata kak Cathy kamu kemarin pingsan ya? Kok bisa? Kamu
sakit ya? Kamu gak
apa-apa kan?
Gracia : Aku gak apa-apa kok. Lebay deh. Cuma kecapaian.
Elsa : Beneran gak apa-apa?
Binka : Jangan bohong deh.
Echy : Kalo ada apa-apa bilang aja.
Gracia : Iya. Aku gak apa-apa kok.
Chiwa : Ya udah,
nanti aku antar pulang ya.
Gracia : Oh, ya udah.
Beberapa jam kemudian, bel pulang sekolah berbunyi. Chiwa pun menemui Gracia.
Chiwa : Ayo Gracia
kita pulang.
Gracia :Eh, kami pulang dulu ya. Ayok Chiwa.
Binka : Hati-hati ya.
Setelah sampai di rumah Gracia, Gracia bingung ketika melihat mobil dokter Egi.
Ia dan Chiwa pun masuk ke rumahnya dan melihat orang tuanya sedang berkumpul. Ia juga
mendengar percakapan antara Ayahnya dan dr.Egi.
dr.Egi : Jadi, begini pak. Berdasarkan hasil laboratorium, kami mendapatkan
hasil bahwa Gracia
terkena penyakit kanker otak stadium terakhir. Dan sisa hidupnya diperkirakan
maksimal
hanya 3 bulan lagi.
Ayah : Apa? Jadi, apa yang harus saya lakukan?
dr.Egi : Bapak, hanya harus membawa Gracia kemoterapi. Paling tidak seminggu
sekali.
Ayah : Apa itu bisa menjamin kesembuhannya?
dr.Egi : Saya tidak bisa pastikan itu. Tapi, Saya akan beri resep pengurang
rasa sakitnya.
Gracia dan Chiwa mendengar percakapan antara dr.Egi dan Ayahnya. Gracia berlari sambil
menangis menuju kamarnya lalu mengunci pintu kamarnya.
Cathy : Biar Aku aja yang nyamperin dia ke kamar.
Ayah : Ya sudah.
Dr.Egi : Yang tabah ya pak. Saya permisi dulu. Selamat siang.
Ayah : Iya dok.
Hati-hati dok.
Cathy dan Chiwa pun pergi ke kamar Gracia.
Cathy : (Mengetuk pintu kamar Gracia ) Gracia, jangan nangis dong. Kamu harus
kuat.
Gracia : Semua ini gak adil. Kenapa harus aku?
Chiwa : Percayalah.
Ini yang terbaik untuk kamu.
Ya udah, kamu tenangin diri kamu dulu. Aku pulang dulu ya Gracia.
Cathy : Biar aku antar ya Chiwa.
Chiwa : Gak apa-apa
kak aku sendiri aja. Nanti ngerepotin
Cathy : Nggak kok. Untuk kamu apa sih yang enggak. (senyum-senyum )
Chiwa : Makasih ya
kak.
Satu minggu kemudian, penyakit Gracia tak kunjung sembuh. Rambutnya semakin
habis karena kemoterapi. Sementara itu teman-teman Gracia tidak tahu keadaan
yang sebenarnya.Di sekolah, Gracia pun menjadi bahan perbincangan
teman-temannya termasuk Binka, Echy dan Elsa.
Elsa : Binka, Echy kira-kira Gracia kemana ya selama ini? Kok udah 1 bulan
Gracia gak masuk
sekolah ya.
Echy : Aku juga gak tahu. Kita juga salah ya, kenapa kita gak coba cari tahu ke
rumahnya.
Binka : Iya juga ya. Tapi coba kita tanya dulu si Chiwa, mungkin dia tahu sesuatu tentang
Gracia.
Tiba-tiba Chiwa datang menghampiri mereka.
Binka : Eh, kebetulan udah datang orangnya.
Echy : Chiwa, kamu tahu gak kemana selama ini Gracia? Dia udah 1 bulan nih gak masuk
sekolah.
Chiwa : Sebenarnya
Gracia gak masuk sekolah, karena dia terkena penyakit kanker otak stadium
akhir. Kata dokter, sisa umurnya tinggal 3 bulan lagi. Sorry ya, aku baru
ngasih tahu
sekarang.
Elsa : Apa? Kalau gitu kita, nanti kita harus jenguk dia.
Binka : Iya.
Saat pulang sekolah, mereka berempat pergi menjenguk Gracia di rumahnya. Sesampainya
di rumah Gracia.
Chiwa : Permisi (
mengetuk pintu )
Cathy : (membuka pintu) Eh, ada Chiwa sama yang lain juga ya. Ayo masuk.
Binka : Gracianya ada kak?
Cathy : Ada sih, tapi dia gak mau ketemu siapapun.
Elsa : Kami coba dulu ya kak.
Cathy : Oh, ya udah. Silakan.
Mereka pun pergi ke kamarnya Gracia.
Echy : (mengetuk pintu kamar Gracia) Gracia, buka dong pintunya. Ini aku Echy,
Elsa, Binka sama
Chiwa juga ada kok.
Chiwa : Gracia,
buka dong.
Ternyata Gracia tidak ada di kamarnya. Gracia pun muncul dari belakang mereka.
Gracia : Kalian nyariin siapa?
Binka : Eh, kamu rupanya disini.Kirain di dalam kamar.
Elsa : Kamu kok gak bilang sih kalo kamu sakit?
Gracia : (duduk)Untuk apa aku bilang? Toh hidupku hanya sebentar lagi.
Binka,Elsa dan Echy: (menangis)
Gracia : Jangan nangis. Mungkin benar, ini memang yang terbaik buatku. Kalau
aku hidup mungkin
cuma ngerepotin orang.
Echy : Jangan gitu dong. Kamu yang kuat ya. Kami akan selalu menyayangimu
Gracia.
Keesokan harinya, terdengar kabar yang mengejutkan bahwa Gracia telah tiada. Chiwa, Binka, Elsa dan Echy pun berkumpul
di rumahnya. Mereka pun tak kuasa menahan tangisnya.
Cathy : Chiwa, Gracia menulis surat ini sebelum kepergiannya (menyerahkan surat)
Chiwa : Makasih
kak.
Chiwa pun membaca
isi surat Gracia.
“ Aku tahu, saat membaca surat ini kamu pasti sedang menangis. Udah, kamu
jangan nangis lagi. Ini yang terbaik buatku. Sekarang aku udah gak sakit lagi
kok.Oh ya, tolong kasih tahu sama teman-teman yang lain kalau aku sangat senang
punya teman seperti mereka. Dan buat kamu, makasih ya udah sayang sama aku. Oh
ya, aku punya satu keinginan terakhir. Aku titip kak Cathy ya. Cintai dia
seperti kamu mencintaiku. Sekali lagi, makasih ya buat semuanya. Tetap
tersenyum ya.
Gracia
THE END...